Perintah External Command pada CMD (Command Prompt)

Pada posting sebelumnya telah dibahas tentang Perintah Internal Command pada CMD dan pada artikel kali ini akan dibahas tentang Perintah External Command.


External Command  merupakan perintah yang dapat dijalankan apabila file system untuk operasionalnya terdapat pada disk (hardisk atau disket). Sebelum kita mengetikkan perintah eksternal ini pada prompt perintah, terlebih dahulu kita harus memeriksa apakah file yang dibutuhkan telah ada. Untuk melihat apakah file pendukungnya dapat dipergunakan perintah dir.

Adapun perintah External antara lain :

1.  ATTRIB [attrib.exe]
Perintah ini digunakan untuk menambahkan atau menghapus atribut suatu file atau beberapa file sekaligus.
Sintaks :
     DRIVE:\>ATTRIB_[+|-]_[spesifikasi]_[nama file]
Setiap file yang dibuat selalu memiliki atribut yang menunjukkan sifat file tersebut. Atribut file ada 4 macam:
o   A : Archive. File dengan atribut ini merupakan file arsip dan perlu di-backup.
o   H : Hidden. File dengan atribut ini merupakan file hidden, yang tidak terlihat ketika dilisting dengan perintah biasa.
o   R : Read-only. File dengan atribut ini merupakan file yang hanya bisa dibaca saja.
o   S : System. File dengan atribut ini merupakan file sistem.
o   Attribute (+ = ON, - = OFF)

Contoh perintah:
Attrib +h +r name file (on hidden & Read Only)
Attrib -h -r -s system.dat (off hidden, read only & system)
Pengetahuan mengenai attrib ini amat penting apabila kita ingin membuat salinan file system.dat dan user.dat atau lebih dikenali sebagai registry file.
Contoh 1
 
Contoh perintah pertama diatas adalah menyembunyikan file praktikum.txt pada directory C: yang sebelumnya sudah ada. Pada pernintah kedua untuk melihat directory, dan pada direktory tersebut file praktikum.txt tidak ada karena sudah terhidden. Untuk menghilangkan hidden tersebut bisa menggunakan perintah sebagai berikut :


Contoh 2
 

Perintah diatas adalah untuk membuat file praktikum menjadi file arsip dan hanya bis dibaca saja. Berikut adalah hasil perintah diatas :


Untuk mengembaikannya hanya perlu mengganti + menjadi – pada perintah diatas

2.  CHKDSK [chkdsk.exe]
Perintah chkdsk (checkdisk) digunakan untuk melihat informasi dan kondisi mengenai suatu disket.
Sintaks :
     DRIVE:\>CHKDSK_[drive]:/[spesifikasi]/..
Contoh
 

Perintah diatas adalah melihat informasi dan kondisi pada disk C
3.  DELTREE [deltree.exe]
Perintah deltree digunakan untuk menghapus direktori beserta file-file yang ter-dapat dalam direktori tersebut.
Sintaks :
     DRIVE:\>DELTREE_[drive]:\[directori]
TIPS:
Sekiranya OS Windows (95/98/me) menghadapi berbagai masalah yang tidak dapat diselesaikan walaupun telah melakukan REINSTALL maka pilihan terbaik adalah dengan menjalankan perintah format. Tetapi ini akan menyebabkan data di dalam harddisk akan hilang.
Disarankan membuat salinan atau backup, namun memerlukan waktu yang lama. Cara paling mudah adalah dengan menjalankan perintah DELTREE seperti di bawah pada C:\> dan lakukan instalasi OS lagi sperti semula.
 Ingat : jangan pernah lakukan perintah berikut:
C:\>DELTREE /Y WINDOWS
C:\>DELTREE /Y PROGRA~1
4.  FORMAT  [format.exe]
Perintah format digunakan untuk memformat agar disket dapat dipergunakan dalam operasi penyimpanan dan pengolahan data.

Sintaks :
                 DRIVE:\>FORMAT_DRIVE:[/spesifikasi][/..]
Contoh




Perintah diatas adalah memformat disk F
    
Pada saat ini, kebanyakan disket atau flashdisk yang dijual, lazimnya sudah siap diformat dan siap digunakan. Disket-disket ini sudah ber-label "formatted" atau "IBM formated" atau "PC formated" dan sebagainya. Jika anda membeli disket yang berlabel "unformatted" atau tak ada label yang memberitahu disket itu sudah diformat atau belum, maka anda perlu mengformat sendiri disket itu sebelum digunakan. Selain dari disket baru, anda dapat gunakan format untuk menghapus seluruh isi disket.
 PERINGATAN !!! Format akan membuat keseluruhan data yang terdapat pada disk sasaran “terhapus”, pastikan disk yang anda pilih untuk diformat tidak berisi data yang anda perlukan. Tidak ada yang mau bertanggung jawab terhadap hilangnya data anda dengan perintah format ini.
Adalah lebih baik, latihan ini dibuat dalam mode DOS, atau harddisk yang partisinya telah di “deepfreeze”.
Silahkan masuk kemenu DOS (command line interpreter).
Untuk kondisi darurat, Anda juga dapat masuk ke mode DOS dengan mem-bypass ketika startup.
1.  Hidupkan komputer tunggu sehingga selesai operasi POST.
2.  Bila Pesan  "Windows 98 is starting" atau kalau di Windows 2000/XP sebelum logo windows awal muncul, maka siap-siap tekan tombol <F8> dengan segera. Menu boot akan ditampilkan.
3.  Pilih pilihan yang membuat anda dapat masuk ke prompt DOS.
Mem-format floppy disk
1.  Jika anda sudah bersedia, ketikkan perintah "format a:".
2.  Pesan di bawah akan ditampilkan.
Insert new diskette for drive A:
and press ENTER when ready...
3.  Masukkan disket ke dalam drive disket jika belum, dan tekan <ENTER>, biasanya drive A: itu dikenal juga sebagai drive B: sehingga anda bisa juga menggunakan perintah "format b:".
4.  Pesan  di bawah akan ditampilkan.
Checking existing disk format
Saving UNFORMAT information
5.  Format DOS akan menampilkan persentase kapasitas disk yang telah diformat.
6.  Setelah selesai format, DOS akan bertanya pada anda, apakah anda ingin memberi label disk itu atau tidak.
Volume label (11 characters, ENTER for none) ?
    Untuk latihan ini biarkan disk tanpa label.
    DOS akan bertanya apakah anda ingin mengformat disket lain. Tekan Y jika anda ingin mem-format disk yang lain, atau tekan N jika anda tidak ingin memformat lagi.
    Anda akan kembali ke tanda prompt DOS. (A:\>)
Memformat disk sistem
Untuk mengformat disket yang akan dijadikan sebagai bootable disk atau harddisk utama (yang menjadi tempat kernel untuk booting). Ketikkan perintah di bawah :
Untuk drive floppy        A : format a: /s
Untuk drive harddisk    C : format c: /s
Untuk drive harddisk    D : format d: /s
Langkah selanjutnya adalah hampir sama seperti di atas. Anda akan diperingatkan  mengenai kehilangan data jika anda meneruskan memformat harddisk dengan menekan "Y" , dan kalau tidak ada masalah teruskan dengan menekan tombol <ENTER>.
5.  DISKCOPY [diskcopy.com]
Perintah ini digunakan untuk menduplikasi disket. Perintah ini berbeda dengan perintah copy yang berfungsi untuk memperbanyak file. Dengan diskcopy sebuah disket dapat dicopy file-filenya secara keseluruhan dan sekaligus mengganti se¬mua data yang terdapat pada disk duplikasi sehingga isinya sama persis dengan disk sumbernya.
Diskcopy hanya dapat dilakukan pada dua disket yang jenisnya sama, mis:
     disket 3”     3”
     disket 5”    5”
Sintaks :
     DRIVE:\>DISKCOPY_[drive sumber]:_[drive tujuan]: 
Contoh : 
A:\>diskcopy
     A:\>diskcopy a: a:
     B:\>diskcopy b: b:
     B:\>diskcopy a: b:
     C:\>diskcopy a: b:



Catatan :
Jika terlihat teks “ Insert SOURCE diskette in drive [..]:”, maka masukkan disket sumber ke drive [sumber]:
Jika terlihat teks “ Insert TARGET diskette in drive [..]:”, maka masukkan disket tujuan ke drive [tujuan]:
Demikian selanjutnya sampai proses diskcopy ini selesai.
Jika mempunyai dua buah drive yang sama jenisnya (drive a: & b:) maka ti¬dak perlu memasukkan dan mengeluarkan disket dari dalam drive berulang kali.

6.  EDIT [edit.com]
Edit biasa digunakan untuk membuat, melihat, mencetak ataupun menyunting isi dari file-file batch, CONFIG.SYS, ataupun file-file aplikasi yang berbasiskan ASCII, seperti file-file ReadMe yang datang pada hampir semua program yang anda beli.
Sintaks :
     DRIVE:\>EDIT
Contoh
 


Jika anda telah selesai dengan program Editor, pilih Exit dari menu File untuk keluar.

7.  LABEL [label.exe]
Perintah label digunakan untuk memberikan nama pada suatu disk baik itu hard¬disk atau disket.
Sintaks :
     DRIVE:\>LABEL_[nama label]
Untuk melihat apakah label telah ada pada disk jalankan perintah “vol”.
Contoh


Perintah diatas adalah membuat nama disk F menjadi Imanudin

8.  MEM [mem.exe]
Perintah mem menampilkan jumlah memori pada komputer Anda. Untuk setiap tipe memori, mem memperlihatkan jumlah total memori, jumlah memori yang digunakan oleh program dan jumlah memori yang belum digunakan.
Sintaks :
     DRIVE:\>MEM_[/spesifikasi][/…]
Contoh


Perintah diatas adalah menampilkan jumlah memori pada disk F


9.  MODE [mode .com]
Perintah mode digunakan untuk mengatur dan memilih konfigurasi beberapa hardware dan tampilan layar.
Sintaks :
PRINTER PORT           :MODE_LPTn_COLS=c]_[LINES=l]_[RETRY=r]
SERIALPORT    :MODE_COMm_[BAUD=b]_[PARITY=p]_
      [DATA=a]_[STOP=s]_[RETRY=r]
REDIRECT PRINTING : MODE_LPTn=COMm
TAMPILAN LAYAR       : MODE_CON_[COLS=c]_[LINES=l]
Contoh : 
C:\>mode con lines=43
     C:\>mode com1 baud=2400 parity=n data=8 stop=1
     C:\>mode lpt1=com1
     C:\>mode lpt1 cols=132 lines=8


10.            MOVE [move.exe]
Perintah move digunakan untuk memindahkan file-file.
Sintaks :
     DRIVE:\>MOVE_[path sumber]:\[nama file]_[path tujuan]: 
Contoh


Perintah diatas adalah memindah file praktikum.txt pada disk C kedalam disk F


11.            SYSTEM [sys.com]
Perintah sys ini digunakan untuk membuat sebuah disket menjadi disket yang “bootable” , yaitu disket yang dapat digunakan pada proses awal konfigurasi komputer yang berbasiskan DOS.
Sintaks :
     DRIVE:\>SYS_[DRIVE]:
Bila harddisk tidak dapat boot, gunakan perintah dibawah:
SYS C:
Gunakan perintah SYS A: untuk membuat floppy disk sebagai boot disk.
Contoh


Apabila perkataan System transferred ditampilkan maka perintah tersebut berhasil dijalankan.
 Penting !!! Jangan keliru. Bila anda maksud menjadikan harddisk lain sebagai bootable padahal sistem membacanya sebagai drive bukan C. Untuk boot pada komputer tetap dari drive harddisk "C" dan bukan drive hardisk lain. Cara ini hanya digunakan untuk menyalin file sistem dari harddisk yang aktif ke harddisk yang lain agar bisa booting dikomputer tempatnya semula.
File sistem yang akan di copy untuk dijadikan sebagai bootable ialah :
    io.sys (penting)
    msdos.sys (penting)
    command.com (penting)
    file-file lain yang bergantung kepada sistem Windows / DOS yang anda gunakan (dapat diabaikan)


12.            XCOPY [xcopy.exe]
Perintah xcopy, kependekan dari “eXtended Copy” sama dengan perintah copy, kecuali program ini memberikan lebih banyak pilihan. Dengan Xcopy anda dapat:
    Menyalin seluruh direktori, subdirektori dan file-file yang ada didalamnya.
    Menyalin file yang dibuat atau diubah setelah tanggal tertentu.
    Menyuruh Xcopy memberitahu terlebih dahulu sebelum melakukan penya-linan dan lain sebagainya.
Sintaks : 
     DRIVE:\>XCOPY_[sumber]_[drive]:[/spesifikasi]_[/..]

 Contoh

Perintah diatas adalah mengcopy semua file pada disk C kedalam disk F

13.            SCANDISK (Scandisk.exe)
Scandisk merupakan perintah yang amat berguna untuk melakukan kerja baik perbaikan terhadap file atau direktori di dalam mode DOS.
Terdapat banyak pilihan di dalam scandisk:
/surface   = pemeriksaan awal
/autofix    = memperbaikan secara auto
/nosummary       = nggak ada keterangan yang diberi diakhir program
/all            = periksa dan melakukan baik perbaikan
Perintah paling sesuai adalah
Scandisk /all/autofix
.


Mungkin saja perintah diatas tidak dapat dilakukan karena CMD yang tidak suport atasu CMD yang rusak  / error. Untuk mengatasi CMD yang rusak / error bisa anda baca disini


Related

Sistem Operasi 8713498594118482650

Post a Comment

emo-but-icon

Populer

Comments

item