Perintah External Command pada CMD (Command Prompt)

https://im-informatika.blogspot.com/2014/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_15.html
Pada posting sebelumnya telah dibahas tentang Perintah Internal Command pada CMD dan pada artikel kali ini akan dibahas tentang Perintah External Command.
External
Command merupakan perintah yang dapat
dijalankan apabila file system untuk operasionalnya terdapat pada disk (hardisk
atau disket). Sebelum kita mengetikkan perintah eksternal ini pada prompt
perintah, terlebih dahulu kita harus memeriksa apakah file yang dibutuhkan
telah ada. Untuk melihat apakah file pendukungnya dapat dipergunakan perintah
dir.
Adapun
perintah External antara lain :
1. ATTRIB [attrib.exe]
Perintah
ini digunakan untuk menambahkan atau menghapus atribut suatu file atau beberapa
file sekaligus.
Sintaks
:
DRIVE:\>ATTRIB_[+|-]_[spesifikasi]_[nama
file]
Setiap
file yang dibuat selalu memiliki atribut yang menunjukkan sifat file tersebut.
Atribut file ada 4 macam:
o A : Archive. File dengan atribut ini
merupakan file arsip dan perlu di-backup.
o H : Hidden. File dengan atribut ini merupakan
file hidden, yang tidak terlihat ketika dilisting dengan perintah biasa.
o R : Read-only. File dengan atribut ini
merupakan file yang hanya bisa dibaca saja.
o S : System. File dengan atribut ini merupakan
file sistem.
o Attribute (+ = ON, - = OFF)
Contoh
perintah:
Attrib
+h +r name file (on hidden & Read Only)
Attrib
-h -r -s system.dat (off hidden, read only & system)
Pengetahuan
mengenai attrib ini amat penting apabila kita ingin membuat salinan file
system.dat dan user.dat atau lebih dikenali sebagai registry file.
Contoh
1
Contoh
perintah pertama diatas adalah menyembunyikan file praktikum.txt pada directory
C: yang sebelumnya sudah ada. Pada pernintah kedua untuk melihat directory, dan
pada direktory tersebut file praktikum.txt tidak ada karena sudah terhidden.
Untuk menghilangkan hidden tersebut bisa menggunakan perintah sebagai berikut :
Contoh
2
Perintah
diatas adalah untuk membuat file praktikum menjadi file arsip dan hanya bis
dibaca saja. Berikut adalah hasil perintah diatas :
Untuk
mengembaikannya hanya perlu mengganti + menjadi – pada perintah diatas
2. CHKDSK [chkdsk.exe]
Perintah
chkdsk (checkdisk) digunakan untuk melihat informasi dan kondisi mengenai suatu
disket.
Sintaks
:
DRIVE:\>CHKDSK_[drive]:/[spesifikasi]/..
Contoh
Perintah
diatas adalah melihat informasi dan kondisi pada disk C
3. DELTREE [deltree.exe]
Perintah
deltree digunakan untuk menghapus direktori beserta file-file yang ter-dapat
dalam direktori tersebut.
Sintaks
:
DRIVE:\>DELTREE_[drive]:\[directori]
TIPS:
Sekiranya
OS Windows (95/98/me) menghadapi berbagai masalah yang tidak dapat diselesaikan
walaupun telah melakukan REINSTALL maka pilihan terbaik adalah dengan
menjalankan perintah format. Tetapi ini akan menyebabkan data di dalam harddisk
akan hilang.
Disarankan
membuat salinan atau backup, namun memerlukan waktu yang lama. Cara paling
mudah adalah dengan menjalankan perintah DELTREE seperti di bawah pada C:\>
dan lakukan instalasi OS lagi sperti semula.
Ingat : jangan pernah lakukan perintah
berikut:
C:\>DELTREE
/Y WINDOWS
C:\>DELTREE
/Y PROGRA~1
4. FORMAT
[format.exe]
Perintah
format digunakan untuk memformat agar disket dapat dipergunakan dalam operasi
penyimpanan dan pengolahan data.
Sintaks
:
DRIVE:\>FORMAT_DRIVE:[/spesifikasi][/..]
Contoh
Perintah
diatas adalah memformat disk F
Pada
saat ini, kebanyakan disket atau flashdisk yang dijual, lazimnya sudah siap
diformat dan siap digunakan. Disket-disket ini sudah ber-label
"formatted" atau "IBM formated" atau "PC
formated" dan sebagainya. Jika anda membeli disket yang berlabel
"unformatted" atau tak ada label yang memberitahu disket itu sudah
diformat atau belum, maka anda perlu mengformat sendiri disket itu sebelum
digunakan. Selain dari disket baru, anda dapat gunakan format untuk menghapus
seluruh isi disket.
PERINGATAN !!! Format akan membuat keseluruhan
data yang terdapat pada disk sasaran “terhapus”, pastikan disk yang anda pilih
untuk diformat tidak berisi data yang anda perlukan. Tidak ada yang mau
bertanggung jawab terhadap hilangnya data anda dengan perintah format ini.
Adalah
lebih baik, latihan ini dibuat dalam mode DOS, atau harddisk yang partisinya
telah di “deepfreeze”.
Silahkan
masuk kemenu DOS (command line interpreter).
Untuk
kondisi darurat, Anda juga dapat masuk ke mode DOS dengan mem-bypass ketika
startup.
1. Hidupkan komputer tunggu sehingga selesai
operasi POST.
2. Bila Pesan
"Windows 98 is starting" atau kalau di Windows 2000/XP sebelum
logo windows awal muncul, maka siap-siap tekan tombol <F8> dengan segera.
Menu boot akan ditampilkan.
3. Pilih pilihan yang membuat anda dapat masuk ke
prompt DOS.
Mem-format
floppy disk
1. Jika anda sudah bersedia, ketikkan perintah
"format a:".
2. Pesan di bawah akan ditampilkan.
Insert
new diskette for drive A:
and
press ENTER when ready...
3. Masukkan disket ke dalam drive disket jika
belum, dan tekan <ENTER>, biasanya drive A: itu dikenal juga sebagai
drive B: sehingga anda bisa juga menggunakan perintah "format b:".
4. Pesan
di bawah akan ditampilkan.
Checking
existing disk format
Saving
UNFORMAT information
5. Format DOS akan menampilkan persentase
kapasitas disk yang telah diformat.
6. Setelah selesai format, DOS akan bertanya pada
anda, apakah anda ingin memberi label disk itu atau tidak.
Volume
label (11 characters, ENTER for none) ?
• Untuk latihan ini biarkan disk tanpa label.
• DOS akan bertanya apakah anda ingin
mengformat disket lain. Tekan Y jika anda ingin mem-format disk yang lain, atau
tekan N jika anda tidak ingin memformat lagi.
• Anda akan kembali ke tanda prompt DOS.
(A:\>)
Memformat
disk sistem
Untuk
mengformat disket yang akan dijadikan sebagai bootable disk atau harddisk utama
(yang menjadi tempat kernel untuk booting). Ketikkan perintah di bawah :
Untuk
drive floppy A : format a: /s
Untuk
drive harddisk C : format c: /s
Untuk
drive harddisk D : format d: /s
Langkah
selanjutnya adalah hampir sama seperti di atas. Anda akan diperingatkan mengenai kehilangan data jika anda meneruskan
memformat harddisk dengan menekan "Y" , dan kalau tidak ada masalah
teruskan dengan menekan tombol <ENTER>.
5. DISKCOPY [diskcopy.com]
Perintah
ini digunakan untuk menduplikasi disket. Perintah ini berbeda dengan perintah
copy yang berfungsi untuk memperbanyak file. Dengan diskcopy sebuah disket
dapat dicopy file-filenya secara keseluruhan dan sekaligus mengganti se¬mua
data yang terdapat pada disk duplikasi sehingga isinya sama persis dengan disk
sumbernya.
Diskcopy
hanya dapat dilakukan pada dua disket yang jenisnya sama, mis:
disket 3”
3”
disket 5”
5”
Sintaks
:
DRIVE:\>DISKCOPY_[drive sumber]:_[drive
tujuan]:
Contoh
:
A:\>diskcopy
A:\>diskcopy a: a:
B:\>diskcopy b: b:
B:\>diskcopy a: b:
C:\>diskcopy a: b:
Catatan
:
Jika
terlihat teks “ Insert SOURCE diskette in drive [..]:”, maka masukkan disket sumber
ke drive [sumber]:
Jika
terlihat teks “ Insert TARGET diskette in drive [..]:”, maka masukkan disket
tujuan ke drive [tujuan]:
Demikian
selanjutnya sampai proses diskcopy ini selesai.
Jika
mempunyai dua buah drive yang sama jenisnya (drive a: & b:) maka ti¬dak
perlu memasukkan dan mengeluarkan disket dari dalam drive berulang kali.
6. EDIT [edit.com]
Edit
biasa digunakan untuk membuat, melihat, mencetak ataupun menyunting isi dari
file-file batch, CONFIG.SYS, ataupun file-file aplikasi yang berbasiskan ASCII,
seperti file-file ReadMe yang datang pada hampir semua program yang anda beli.
Sintaks
:
DRIVE:\>EDIT
Contoh
Jika
anda telah selesai dengan program Editor, pilih Exit dari menu File untuk
keluar.
7. LABEL [label.exe]
Perintah
label digunakan untuk memberikan nama pada suatu disk baik itu hard¬disk atau
disket.
Sintaks
:
DRIVE:\>LABEL_[nama label]
Untuk
melihat apakah label telah ada pada disk jalankan perintah “vol”.
Contoh
Perintah
diatas adalah membuat nama disk F menjadi Imanudin
8. MEM [mem.exe]
Perintah
mem menampilkan jumlah memori pada komputer Anda. Untuk setiap tipe memori, mem
memperlihatkan jumlah total memori, jumlah memori yang digunakan oleh program
dan jumlah memori yang belum digunakan.
Sintaks
:
DRIVE:\>MEM_[/spesifikasi][/…]
Contoh
Perintah
diatas adalah menampilkan jumlah memori pada disk F
9. MODE [mode .com]
Perintah
mode digunakan untuk mengatur dan memilih konfigurasi beberapa hardware dan
tampilan layar.
Sintaks
:
PRINTER
PORT :MODE_LPTn_COLS=c]_[LINES=l]_[RETRY=r]
SERIALPORT :MODE_COMm_[BAUD=b]_[PARITY=p]_
[DATA=a]_[STOP=s]_[RETRY=r]
REDIRECT
PRINTING : MODE_LPTn=COMm
TAMPILAN
LAYAR : MODE_CON_[COLS=c]_[LINES=l]
Contoh
:
C:\>mode
con lines=43
C:\>mode com1 baud=2400 parity=n data=8
stop=1
C:\>mode lpt1=com1
C:\>mode lpt1 cols=132 lines=8
10. MOVE [move.exe]
Perintah
move digunakan untuk memindahkan file-file.
Sintaks
:
DRIVE:\>MOVE_[path sumber]:\[nama
file]_[path tujuan]:
Contoh
Perintah
diatas adalah memindah file praktikum.txt pada disk C kedalam disk F
11. SYSTEM [sys.com]
Perintah
sys ini digunakan untuk membuat sebuah disket menjadi disket yang “bootable” ,
yaitu disket yang dapat digunakan pada proses awal konfigurasi komputer yang
berbasiskan DOS.
Sintaks
:
DRIVE:\>SYS_[DRIVE]:
Bila
harddisk tidak dapat boot, gunakan perintah dibawah:
SYS
C:
Gunakan
perintah SYS A: untuk membuat floppy disk sebagai boot disk.
Contoh
Apabila
perkataan System transferred ditampilkan maka perintah tersebut berhasil
dijalankan.
Penting !!! Jangan keliru. Bila anda maksud
menjadikan harddisk lain sebagai bootable padahal sistem membacanya sebagai
drive bukan C. Untuk boot pada komputer tetap dari drive harddisk "C"
dan bukan drive hardisk lain. Cara ini hanya digunakan untuk menyalin file
sistem dari harddisk yang aktif ke harddisk yang lain agar bisa booting
dikomputer tempatnya semula.
File
sistem yang akan di copy untuk dijadikan sebagai bootable ialah :
• io.sys (penting)
• msdos.sys (penting)
• command.com (penting)
• file-file lain yang bergantung kepada sistem
Windows / DOS yang anda gunakan (dapat diabaikan)
12. XCOPY [xcopy.exe]
Perintah
xcopy, kependekan dari “eXtended Copy” sama dengan perintah copy, kecuali
program ini memberikan lebih banyak pilihan. Dengan Xcopy anda dapat:
• Menyalin seluruh direktori, subdirektori dan
file-file yang ada didalamnya.
• Menyalin file yang dibuat atau diubah
setelah tanggal tertentu.
• Menyuruh Xcopy memberitahu terlebih dahulu
sebelum melakukan penya-linan dan lain sebagainya.
Sintaks
:
DRIVE:\>XCOPY_[sumber]_[drive]:[/spesifikasi]_[/..]
Contoh
Perintah
diatas adalah mengcopy semua file pada disk C kedalam disk F
13. SCANDISK (Scandisk.exe)
Scandisk
merupakan perintah yang amat berguna untuk melakukan kerja baik perbaikan
terhadap file atau direktori di dalam mode DOS.
Terdapat
banyak pilihan di dalam scandisk:
/surface
= pemeriksaan awal
/autofix
= memperbaikan secara auto
/nosummary
= nggak ada keterangan yang diberi
diakhir program
/all
= periksa dan melakukan baik
perbaikan
Perintah
paling sesuai adalah
Scandisk
/all/autofix
.
Mungkin saja perintah diatas tidak dapat dilakukan karena CMD yang tidak suport atasu CMD yang rusak / error. Untuk mengatasi CMD yang rusak / error bisa anda baca disini